Huawei Kirim Sejuta Ponsel Berbasis OS Hongmeng untuk Diuji Coba
Huawei Technologies Co sudah mengirim satu juta ponsel pintar dengan sistem operasi yang dibuatnya sendiri dan dikenal dengan Hongmeng guna diuji coba menyusul daftar hitam yang dicantumkan Pemerintah Amerika Serikat terhadap produk asal China ini.
Seperti dilansir Chinadaily, Rabu (12/6/2019), piranti empuk Huawei ini kompatibel dengan semua software android, bahkan fungsi-fungsi keamanan diciptakan makin modern sehingga perlindungan data individu terjamin aman.
Pihak Huawei dilafalkan akan merilis piranti empuk ini segera mungkin atau paling lama musim panas mandatang. Sistem operasi ini disebut menydukung semua perlengkapan seperti ponsel, komputer, desktop, tablet, televisi, dan alat-alat pintar yang dapat dipakai lainnya. Aplikasi ini sudah terdaftar di sejumlah negara seperti Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Australia dan Eropa.
Mosi Keberatan
Info terakhir menuliskan, Huawei telah mengayunkan mosi kepada kepandaian Pemerintah AS. Dimana pihak Huawei membangkang pemberlakuan Pasal 889 Undang Undang Keamanan Nasional (NDAA) 2019 Amerika Serikat yang merugikan.
Pihak Huawei pun mengajak untuk pemerintah Amerika Serikat guna menghentikan sanksi yang dibebankan terhadap Huawei sebab tidak bersangkutan dengan ketenteraman siber.
“Pelarangan terhadap Huawei dengan dalil keamanan siber tidak menjadi garansi bahwa jaringan telekomunikasi AS bakal lebih aman. Upaya itu tidak tepat dan menggiring opini yang tidak tepat berhubungan tantangan ketenteraman siber bareng yang anda hadapi ketika ini,” kata Chief Legal Officer Huawei, Song Liuping dalam penjelasan resminya, Kamis (30/5/2019).
Lebih jauh lagi, Song menyinggung politisi AS ketika ini sedang memakai sumber daya satu negara guna menghantam satu perusahaan. “Hal ini tidak normal, tidak pernah terjadi sebelumnya dalam daftar sejarah,” katanya.
“Pemerintah AS tak dapat mengindikasikan bukti yang mengindikasikan Huawei sebagai ancaman keamanan. Tidak terdapat senjata, pasti tidak akan ada api. Benar-benar laksana tembakan sarat spekulasi,” kata Song.
Dalam mosi keberatannya, Huawei menyampaikan argumen bahwa Pasal 889 NDAA 2019 secara spesifik menyinggung Huawei dan tidak melulu melarang Pemerintah AS untuk melakukan pembelian perangkat dan jasa dari Huawei, tetapi pun melarang kerja sama dengan pihak ketiga yang memakai perangkat atau jasa Huawei, meskipun tidak ada akibat atau hubungannya dengan Pemerintah AS.